Wednesday, July 25, 2007

AIDS ENTEROPATHY

AIDS Enteropathy

Reported evidence suggests that HIV itself may be an indirect diarrheal pathogen because viral proteins have been found in the gut. HIV has been identified in histologic specimens from the GI tract tissue in up to 40% of patients.The virus is confined to lamina propria macrophages and enterochromaffin cells and has not found in epithelial cells. Intestinal HIV infection may also affect local humoral immunity and cause motility disturbances via effects on autonomic nerves.

An "idiopathic AIDS enteropathy" has been proposed to account for the diarrhea in HIV-infected patients who lack an identifiable pathogen. This syndrome may result from indirect effects of HIV on enteric homeostasis. Although the precise features of the syndrome are not agreed on, the term implies a chronic diarrheal illness with no identified etiology in patients with advanced HIV disease. Some advocate the inclusion of mucosal hypoproliferation as a defining feature. Enteric HIV infection may lead to mucosal atrophy, which in turn impairs small-bowel absorption, causing diarrhea and weight loss.

Wednesday, July 11, 2007

Kaki Diabetes

Kaki diabet sebagai problem yang paling tersering dihadapi


Pendahuluan
Diabetes mellitus atau penyakit kencing manis bukanlah sesuatu penyakit baru yang diderita oleh masyarakat umum. Prevalensinya meningkat di masyarakat hal ini berhubungan dengan peningkatan perkapita di kota2 besar & perubahan gaya hidup.
Diabates sudah dikenal sejak berabad abad sebelum masehi. Pada naskah kuno dari mesir disebutkan adanya suatu penyakit aneh dengan tanda2 banyak kencing hal ini terjadi 1500 tahun sebelum masehi, cendikiawan cina dan India melukiskan air seni yang terasa manis pada pasien2nya di abad ke 3 sampai 6

Perjalanan penyakit
Seperti kerja sebuah mesin, tubuh manusia memerlukan energi untuk melakukan aktivitasnya. untuk itulah manusia memerlukan makanan, sebagai sumber bahan bakar yang akan diubah menjadi energi, sehingga tubuh dapat melakukan fungsi metabolismenya. Perubahan makanan menjaid sumber energi yang diperlukan tubuh ini melalui tahap2 reaksi kimia yang rumit. Tapi pada intinya makanan yang kita makan akan diubah menjadi glukosa yang dipakai sebagai sumber energi utama tubuh sebagai bahan bakar metabolismenya.untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar maka glukosa yang telah terbentuk tadi harus diserap masuk kedalam sel2 tubuh terlebih dahulu untuk selanjutnya dipakai sebagai bahan bakar metabolisme tubuh.
Pada tahap inilah sebuah zat yang disebut insulin yang diproduksi oleh organ pankreas berperan. Jadi insulin berfungsi untuk memasukkan glukosa kedalam sel. Kekurangan insulin oleh beberapa penyebab dapat meningkatkan jumlah glukosa dalam darah, inilah keadaan yang kita sebut diabetes mellitus.

Faktor resiko
Beberapa faktor resiko penyebab diabetes mellitus, selain faktor keturunan anatara lain adalah infeksi, pola makan yang salah, kegemukan, obat2an, proses penuaan dan stress.

Tanda2 klinis
Pada penderita diabetes mellitus terdapat 3 tanda klasik; sering minum yang disebabkan rasa haus yang berlebih, kencing berlebihan terutama pada malam hari, penurunan berat badan yang cepat walau disertai oleh makan yang banyak.
Hal ini dapat disertai tanda2 atau gejala2 lain yang tidak khas yaitu kelemahan otot, kesemutan pada tangan atau kaki, gatal2 hingga penurunan kemampuan seksual.

Penyulit
Penyebab komplikasi yang paling tersering dihadapi oleh penderita diabetes adalah timbulnya luka di kaki yang menjadi sumber infeksi serius. Hal ini disebabkan pada penderita diabetes mellitus terjadi kekurangan sensibilitas ujung2 saraf terutama di daerah kaki. Karena kaki mendapat beban tumpuan terberat dari tubuh yang menyebabkan terjadi tekanan pada pembuluh darah ditambah kondisi meningkatnya kadar gula darah yang tinggi yang menyebabkan kerusakan dari pembuluh darah itu sendiri, yang akan mempengaruhi saraf2 kaki sehingga menyebabkan kaki kekurangan sensibilitasnya.
Hal ini yang menyebabkan seringnya terjadi luka pada kaki penderita diabetes mellitus, karena penderita tidak merasakan adanya luka. Luka diketahui biasanya oleh orang lain atau bila luka itu menimbulkan demam dan perdarahan.
Luka pada kaki penderita diabetes mellitus menyebabkan problem yang cukup serius,
Karena dapat mengurangi produktifitas penderita itu sendiri selain penyembuhan dan perawatan luka kaki diabet yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit, tergantung seberapa parahnya luka tersebut dan komplikasinya. Bila komplikasi terjadi sudah lanjut kadang2 dokter memutuskan jalan keluar yang terbaik untuk menyelamatkan pasien adalah dengan jalan amputasi.

Pencegahan
agar hal itu tidak terjadi maka ada beberapa langkah untuk mencegahnya
Mengubah pola makan
Mengubah gaya hidup
Mengontrol gula darah secara rutin dan berkala
Minum obat2 secara teratur
Selalu menggunakan alas kaki dengan ukuran yang tepat dan mempunyai ruang yang cukup.

Monday, July 9, 2007

Leptospirosis

LEPTOSPIROSIS
Dr.IMRAN NITO SpPD
Pendahuluan
Musim hujan telah tiba yang biasanya datang pada bulan - bulan semester kedua dalam perjalanan satu tahun musim. Pada musim hujan hama manusia yang timbul pada perkotaan adalah hama tikus. Tikus ini pada musim hujan terganggu sarangnya karena terendam air.
Di Jakarta pada musim hujan sudah langganan timbul banjir dimana – mana. Air kotor dari banjiran ini sangat berpotensial tercemar dengan kensing tikus.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabakan oleh kuman yang dinamakan leptospira. Kuman ini hidup di air tanah yang kotor yang biasa terjadi pada musim hujan. Kuman ini dalam siklus hidupnya berasal dari air seni tikus. Jadi pada musim hujan dan banyak tikus pada daerah itu maka sudah menjadi kewaspadaan bagi kita untuk menjaga agar tidak tertular penyakit ini.
Penularan
Penularan leptosirosis melalui luka kulit terbuka. Kuman ini dengan cepat masuk pada peredaran darah dan memberikan gejala klinik berupa panas tinggi mendadak, penurunan kesadaran, mata kuning dengan ditandai peningkatan SGPT, SGOT dan penurunan fungsi ginjal. Pada kondisi ini sudah harus mendapatkan pengobatan yang cepat & tepat, mengingat angka kematian pada kondisi seperti ini mencapai 70%. Masa inkubasi penyakit leptospira ini antara satu hingga dua minggu dan lama perawatan pada penyakit leptospira ini tergantung komplikasi yang ditimbulkan, tetapi pada kondisi yang tidak ada komplikasi antara sepuluh hingga lima belas hari.
Namun pada pengobatan yang adekuat memberikan kesembuhan yang sempurna.
Pengobatan
Pengobatan leptospira sampai saat ini masih sensitive dengan antibiotik penisilin.
Pencegahan
Pencegahan leptosipra adalah menghindari kontak antara kulit dengan air kotor dengan memakai sepatu boot bila berada di tempat genangan air kotor dan pembersihan lingkungan yang dapat menjadi tempat persembunyian dan pembiakkan tikus.