Hidup Sehat demi Jantung Anda
Minggu, 04 Maret 2007
Hidup Sehat demi Jantung Anda
SUSI IVVATY
Banyak orang mengerti dan menyadari, pengaturan pola hidup dan pola makan sangat berpengaruh pada kesehatan. Namun ternyata, banyak orang sulit melakukannya. Orang cenderung suka makan enak, malas berolahraga, bahkan merokok pula. Akibatnya, kolesterol tinggi yang bisa merembet pada obesitas serta penyakit jantung koroner.
Dalam pandangan dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Omni Medical Center Jakarta, dr Imran Nito Sp PD, kampanye pola hidup sehat harus terus didengungkan agar orang tak lengah. Pola hidup tak sehat buntutnya berisiko pada jantung.
Penyakit jantung koroner, misalnya, terjadi karena pola hidup yang tak sehat dan menciderai pembuluh darah. Hal-hal yang bisa berakibat bagi jantung adalah obesitas, hipertensi, diabetes meletus, hiperkolesterol, rokok, dan asam urat.
"Semuanya itu bisa dihindari atau diminimalisir dengan pola hidup sehat, mengatur pola makan," ujarnya.
Kenali kolesterol
Kolesterol sebenarnya tidak selamanya jahat.
"Menurut penelitian, makin gemuk seseorang makin bertambah kadar kolesterolnya. Makin tinggi kolesterol, maka makin tinggi pula risiko kematiannya. Sebaliknya, makin rendah kolesterolnya makin jauh dia dari sakit jantung koroner," kata Imran.
Jika LDL diturunkan satu persen, risiko terkena penyakit jantung koroner bisa turun pula satu persen. Sebaliknya, jika HDL naik satu persen, kesempatan sehat bisa naik tiga persen. Oleh karena itulah, sebaiknya orang berusaha menaikkan kadar HDL.
Imran menuturkan, pola hidup sehat adalah jawaban dari semua kekhawatiran tentang hiperkolesterol dan imbasnya terhadap jantung koroner. Ia menyebutkan, seorang perokok berisiko terkena penyakit jantung koroner sebanyak 1,6 kali lebih tinggi dibandingkan bukan perokok. Penderita hipertensi berisiko terkena penyakit jantung tiga kali, sedangkan penderita hiperkolesterol (330 mg/dl) empat kali.
Jika seorang penderita hipertensi sekaligus perokok, maka risikonya bertambah menjadi 4,5 kali. Jika penderita hiperkolesterol juga perokok, risiko menjadi enam kali. Sedangkan pada penderita hipertensi yang juga hiperkolesterol, risikonya berlipat menjadi sembilan kali.
Kondisi paling parah adalah bila seseorang menderita hipertensi, hiperkolesterol, dan perokok. Risiko terkena jantung koronernya mencapai 16 kali dibandingkan seorang yang sehat.
"
Menjaga berat badan
Menurut Imran, setiap orang mempunyai strategi berbeda dalam menurunkan kadar kolesterol. Namun, beberapa syarat sebaiknya dipenuhi, antara lain menjaga berat badan agar ideal, berhenti merokok, mengukur kadar gula darah secara teratur (misalnya sekali setahun), mengukur tekanan darah secara teratur, berolahraga secara teratur, dan diet seimbang (dengan pola makan empat sehat
"Soal menjaga berat badan ini
Untuk berolahraga, setiap orang juga mempunyai kecenderungan berbeda.
Widia Saraswati, Pemimpin Redaksi Tabloid Senior mengatakan, olahraga paling efektif untuk penurunan kadar kolesterol dan gula darah adalah berjalan kaki selama minimal 30 menit tanpa jeda. Olahraga bagi non-olahragawan sebaiknya dilakukan minimal dua kali sepekan. Ini mengingat efek termis olahraga akan hilang selama 72 jam.
5 Comments:
yg ini dari Kompas tgl 4 Maret 2007
saya baca ada di cosmo juga ada dok
Artikel yang sangat bagus dok. thx buat pengetahuannya.
artikel bagus dok. boleh ya buat dishare....
kesehatan itu penting dok, buat modal kita di hari tua, bukan begitu?
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home