Hepatitis virus C
Hepatitis virus C adalah virus yang mempunyai sifat menyerang dan hidup pada organ hati (liver). Peradangan pada organ hati akibat dari virus hepatitis C ini pada 15 hingga 30% akan sembuh dengan sendirinya tetapi pada 70 hingga 80% akan terjadi kronik hepatitis dengan berujung pada sirosis hati dan kanker hati. Penularan virus hepatitis C ini melalui darah (suntikan bersama pada pengguna narkoba suntik, tranfusi darah yang sudah tercemar virus hepatitis C, pisau cukur atau silet bekas dari pengidap hepatitis C, pemakaian sikat gigi dan tusuk gigi bersama dengan pengidap hepatitis C) dan hubungan seks dengan penderita hepatitis C tanpa pelindung kondom. Pengobatan Hepatitis C ditujukan untuk menghilangkan virus hepatitis C dari darah yang pada akhirnya dapat mencegah terjadinya penurunan fungsi liver yakni sirosis hati dan kanker hati.
Diagnosis hepatitis C ini dengan mendeteksi anti virus hepatitis C (anti HCV) di dalam darah. Bila pada hasil pemeriksaan didapatkan anti HCV positif, maka perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan HCV-RNA kuantitatif dan genotype virus hepatitis C. HCV-RNA kuantitatif adalah pemeriksaan untk mengetahui jumlah virus di dalam darah sedangkan pemeriksaan genotype virus hepatitis C untuk mengetahui jenis virusnya. Genotype Vius Hepatitis C adalah genotype 1 hingga 6. Pentingnya pemeriksaan genotpe ini untuk menentukan lama terapi dan perkiraan respon pengobatan. Genotype 1 dan 4 memerlukan waktu pengobatan hingga satu tahun dan respon pengobatan lebih rendah, sedangkan genotype 2 dan 3 memerlukan waktu pengobatan 6 bulan dan respon pengobatan tinggi (baik).
Pengobatan yang saat ini dianut adalah dengan interferon suntik 1x/minggu dan ribavirin tablet.
Pemantuan yang dilakukan adalah dengan pemeriksaan HCV-RNA kuantitatif untuk memonitor penurunan jumlah virus dalam darah.
Kendala dalam pengobatan virus Hepatitis C ini adalah tingginya biaya pemeriksaan laboratorium dan obat.